konflik
05.43
By
Unknown
0
komentar
Pengertian Konflik
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
konflik diartikan sebagai percekcokan, perselisihan atau pertentangan.
Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara
dua orang atau lebih(atau juga kelompok) yang berusaha menyingkirkan
pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tak berdaya.
Dalam Bahasa latin : Configere artinya saling memukul.
Pengertian Konflik menurut Ahli :
- Soerjono Soekanto : Suatu proses sosial individu atau kelompok yang berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan /atau kekerasan.
- Gillin and Gillin : konflik adalah bagian dari sebuah proses sosial yang terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan fisik, emosi , kebudayaan dan perilaku.
Faktor-faktor Penyebab Konflik
Soejono Soekanto mengemukakan 4 faktor penyebab terjadinya konflik yaitu :
- perbedaan antarindividu,
- perbedaan kebudayaan ,
- perbedaan kepentingan dan
- perubahan sosial.
Perbedaan antarindividu
Merupakan
perbedaan yang menyangkut perasaan, pendirian, atau ide yang berkaitan
dengan harga diri, kebanggan, dan identitas seseorang.
Sebagai
contoh anda ingin suasana belajar tenang tetapi teman anda ingin
belajar sambil bernyanyi, karena menurut teman anda itu sangat
mundukung. Kemudian timbul amarah dalam diri anda. Sehingga terjadi
konflik.
Perbedaan Kebudayaan
Kepribadian
seseorang dibentuk oleh keluarga dan masyarakat . tidak semua
masyarakat memiliki nilai-nilai dan norma yang sama. Apa yang dianggap
baik oleh satu masyarakat belum tentu baik oleh masyarakat lainnya.
Interaksi
sosial antarindividu atau kelompok dengan pola kebudayaan yang
berlawanan dapat menimbulkan rasa amarah dan benci sehingga berakibat
konflik.
Perbedaan Kepentingan
Setiap
kelompok maupun individu memiliki kepentingan yang berbeda pula.
Perbedaan kepentingan itu dapat menimbulkan konflik diantara mereka.
Perubahan Sosial
Perubahan
yang terlalu cepat yang terjadi pada suatu masyarakat dapat mengganggu
keseimbangan sistem nilai dan norma yang berlaku, akibatnya konflik
dapat terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara harapan individu
dengan masyarakat.
Sebagai
contoh kaum muda ingin merombak pola perilaku tradisi masyarakatny,
sedangkan kaum tua ingin mempertahankan tradisi dari nenek moyangnya.
Maka akan timbulah konflik diantara mereka.
Bentuk-bentuk Konflik
Menurut Lewis A. Coser konflik dibedakan menjadi 2 yaitu :
- Konflik realistis berasal dari kekecewaan individu atau kelompok terhadap sistem atau tuntutan yang terdapat dalam hubungan sosial.
- Konflik nonrealistis adalah konflik yang bukan berasal dari tujuan-tujuan persaingan yang antagonis(berlawanan), melainkan dari kebutuhan pihak-pihak tertentu untuk meredakan ketegangan.
Berdasarkan kedua bentuk konflik diatas Lewis A. Coser membedakannya lagi kedalam dua bentuk konflik berbeda, yaitu :
- Konflik In-group adalah konflik yang terjadi dalam kelompok itu sendiri
- Konflik Out-Group adlah konflik yang terjadi antara suatu kelompok dengan kelompok lain.
Menurut Soerjono Soekanto konflik dibedakan menjadi 5 bentuk, yaitu :
- Konflik atau pertentangan pribadi
- Konflik atau pertentangan rasial
- Konflik atau pertentangan antar kelas-kelas sosial
- Konflik atau pertentangan politik
- Konflik atau pertentangan yang bersifat internasional
Berdasarkan Sifatnya :
- Konflik destruktif, merupakan konflik yang muncul karena adanya perasaan tidak senang , rasa benci dan dendam dari seseorang ataupun kelompok orang . Pada titik tertentu konflik ini dapat merusak atau menghancurkan sebuah hubungan.
- Konflik konstruktif, merupakan konflik yang bersifat fungsional, konflik ini muncul karena adanya perbedaan pendapat dari kelompok-kelompok dalam menghadapi suatu permasalahan. Konflik ini menghasilkan konsesus dari perbedaan pendapat menuju sebuah perbaikan.
Berdasrkan posisi pelaku yang berkonflik
- Konflik vertikal, konflik antar komponen masyarakat didalam suatu struktur yang bersifat hirarkis
- Konflik horisontal,konflik antara individu atau kelompok yang memiliki kedudukan relatif sama.
- Konflik diagonal, merupakan konflik yang terjadi karena adanya ketidakadilan aloksi sumber daya ke seluruh organisasi sehingga menimbulkan pertentangan ekstrim, contoh konflik poso
Berdasarkan sifat pelaku yang berkonflik
- Konflik terbuka, merupakan konflik yang diketahui semua pihak, contoh konflik antara Israel dengan Palestina
- Konflik tertutup, konflik yang hanya diketahui oleh orang-orang atau kelompok yang terlibat konflik
0 komentar: